Sunday, 31 March 2013

Utamakan Proses demi Kepuasan Hasil


Menurut kamus besar bahasa Indonesia integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Seseorang yang memiliki integritas yang tinggi dia akan konsisten terhadap prinsipnya walaupun dalan keadaan yang sulit sekalipun, dia akan memiliki tujuan dan tekad yang kuat  dan dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih apa yang dia inginkan. Dengan tujuan yang jelas dia akan lebih termotivasi dan akan selalu memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik mungkin.
Proses berbanding lurus dengan hasil atau nilai yang diperoleh, dan hasil juga akan berbanding lurus dengan kepuasan yang diperoleh. Tapi, pada kenyataanya masih banyak orang yang lebih mengutamakan hasil tanpa memperdulikan prosesnya, bahkan masih banyak orang yang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan proses yang tidak semestinya salah satunya seperti mencontek. Mencontek seperti sudah menjadi budaya sekarang ini, banyak dari kita mencontek untuk mendapatkan hasil yang baik dan kenyamanan secara singkat. Sebenarnya kecurangan seperti mencontek ini akan membawa kita pada keadaan yang terus-menerus tanpa disertai usaha. Pada dasarnya semua manusia berprinsip kenikmatan dan menghindari kesakitan. Tetapi pada kenikmatan tersebut kita sering kali lupa dengan prosesnya, padahal kenikmatan tersebut akan berdampak buruk jika tidak disertai dengan proses yang baik. Yang seharusnya kita ingat adalah proses lebih penting dibanding hasil nantinya. Karena sesungguhnya proses yang dilakukan dengan baik akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang baik tanpa diiringi proses yang baik.
Seseorang akan lebih menghargai  hasil yang baik dan puas terhadap hasilnya jika diiringi dengan proses yang baik bukan dengan proses yang instan. Seseorang yang mendapatkan hasil yang baik dengan proses yang instan seperti mencontek maka ia tidak akan puas dengan hasil tersebut. Budaya mencontek adalah hal yang menyesatkan dan akan menjadi habit yang membuat masalah nantinya.
Berikut beberapa yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas diri:
10. Wawancara
Kita akan berhasil pada tahap ini jika pada  kesehariannya kita memiliki sikap dan karakter yang baik.
9. Magang
Magang adalah suatu cara untuk memperbanyak pengalaman kerja.
8. Prestasi
Prestasi yang perusahaan cari yaitu prestasi akademik dan prestasi organisasi. Kebanyakan perusahaan mencari karyawan yang mempunyai prestasi akademik dan organisasi yang baik.
7. Seminar/Pelatihan
Dalam seminar ini kita akan memperoleh banyak informasi serta pelatihan-pelatihan kerja. Seminar juga membuat kita akan bertemu dengan orang-orang baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Dengan mengikuti seminar-seminar itu akan menambah wawasan, membuka link, sertifikat, menambah pengalaman, dan menambah nilai jual. Perusahaan yang baik biasanya lebih memilih merekrut karyawan yang ditemui melalui seminar-seminar daripada yang melalui pelamaran, karena selain hasilnya lebih menjanjikan, uang yang dikeluarkan pun tidak banyak.
6. Legalitas Diri
Legalitas ini adalah kepercayaan orang atau pengakuan orang terhadap kita. Legalitas ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualiatas diri.
5. Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Sedangkan sisanya lebih kepada internal seseorang, yang berkaitan dengan motif dan motivasi dalam hidupnya.
            Hidup ini bagaikan efek domino, artinya apa yang kita lakukan akan berdampak pada orang lain. Seperti halnya demokrasi, dimana biasanya pada pemilu suara terbanyak pasti akan terpilih, padahal yang terpilih itu belum tentu yang terbaik. Demokrasi tidak sama dengan pancasila. Jika azas pancasila dijalankan dengan baik maka demokrasi sudah tidak dibutuhkan lagi. Azas pancasila ini berlaku didalam dunia industri. Yakni, sila pertama adalah Tuhan yang menciptakan manusia sebagai pengendali dunia industri. Sila kedua menjelaskan manusia sebagai input yang harus selalu bersikap adil. Sila ketiga yaitu proses yang baik pasti diiringi kerja sama yang baik. Sila keempat yaitu kepemimpinan yang khidmat dan bijaksana seperti dengan cara negosiasi. Sila kelima yaitu output yang baik untuk mencapai keadilan tersebut.

1 comment:

  1. Semangat pagi adhila...terima kasih sudah berbagi review perkulihan kita...senang dapat membaca lagi...tetap berbagi dan salam SOBAT !

    ReplyDelete