Chairul Tanjung pria kelahiran
Jakarta, 16 Juni 1962 Pengusaha sukses asal Indonesia ini dikenal luas sebagai
pendiri sekaligus pemimpin, CT Corp (sebelum 1 Desember 2011 bernama Para Group). Chairul lahir di Jakarta dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya A.G.
Tanjung adalah wartawan zaman orde lama di sebuah surat kabar kecil. Chairul
berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika tiba di zaman
Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena tulisannya dianggap berbahaya dan
berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa
orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit. Setelah lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, Chairul melanjutkan
pendidikannya di Universitas Indonesia (fakultas kedokteran gigi). Ketika kuliah dia dikenal sebagai murid yang sangat baik hal ini terbukti
saat ia mendapat penghargaan
sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional periode 1984-1985.
Naluri pengusaha mulai muncul dalam dirinya saat ia
menjadi Mahasiswa. Untuk membiayai kuliahnya
yang cukup besar dia berjualan buku kuliah stensilan dan kaos, selain itu Ia juga pernah membuka usaha foto copy dikampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko
peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta Pusat,
tetapi usahanya ini tidak berhasil.
Setelah lulus
dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Chairul bersama tiga
rekannya mendirikan PT. Pariarti Shindutama pada tahun 1987. Dengan
modal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, (PT. Pariarti
Shindutama adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi sepatu anak-anak
untuk ekspor). Karena Kerja keras yang luar biasa perusahaan tersebut mendapat
pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena ada masalah
internal dalam perusahaan (perbedaan visi tentang ekspansi usaha), Chairulpun
memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Beliau
sangatlah piawai dalam membangun jaringan dan berorganisasi hal inilah yang
membuat bisnisnya semakin berkembang. Setelah keluar dari PT Pariarti Shindutama Chairul mereposisikan
dirinya ke tiga bisnis inti: yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Kemudian
ia pun mendirikan sebuah kelompok perusahaan dengan nama Para Group. Perusahaan
Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai fatherholding company,
yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis
keuangan), Para Inti Investindo(media dan investasi) dan Para Inti Propertindo
(properti).
Prestasi Para Group antara lain : di bisnis properti, Para Group memiliki
Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah.
Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada
1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak
perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni
sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal12 Maret
2010 di Perancis.
Majalah ekonomi ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia edisi
tahun 2010. menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang
terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di
urutan ke 937 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.
Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya
di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar, dan menurut data terbaru dari Forbes pada tahun 2012 chairul menempati
posisi ke 8 orang terkaya di Indonesia dan peringkat ke 634 di dunia dengan
kekayaan 2 milyar US$ atau senilai
dengan 19,3 triliun rupiah.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam
Riwayat Pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang
Chairul Tanjung.
§ SD Van Lith, Jakarta (1975)
§ SMP Van Lith, Jakarta (1978)
§ SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
§ Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
§ Executive IPPM (MBA; 1993)
Pemikiran
Chairul
menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network)
adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun
relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada
yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu
proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak
bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul,
bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal
investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi
perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia
tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar
negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan
upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah
di negeri sendiri.
Menurut
Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses
berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya,
membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah
pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis,
Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau
menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak
seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah
menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena
dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati
pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi
ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil
bisa diterima secara langsung.